Memburu Pernak-pernik si Gitaris Ulung
www.paulgilbert.com
Paul Gilbert bersama koleksi gitar kesayangan.
JAKARTA – Paul Gilbert bukan sosok yang asing. Paling tidak bagi para penggemar musik rock di Indonesia. Gitaris yang lahir 6 November 1966 di Carbondale, Illinois, Amerika, ternyata cukup mendapat tempat di sini. Buktinya, kita takkan susah bila cari informasi soal Paul Gilbert. Coba saja ketik kata kunci nama Paul Gilbert di edisi Indonesia mesin pencari google. Maka, akan muncul berderet-deret situs yang menyebut namanya.
Tapi, maaf kali ini takkan dibahas soal musikalitas si gitaris ulung itu namun kegilaan para penggemarnya di negeri ini. Ridwan Saipul Nugraha terkekeh-kekeh. Pemuda berusia 29 tahun ini terang saja geli bila mengingat pertemuannya dengan sang idola. Pada 2002, Paul Gilbert datang ke Indonesia untuk memberikan klinik gitar kepada publik. ”Kebetulan aku kenal sama orang Ibanez. Sebagai wartawan aku minta wawancara khusus sebelum manggung.”
Saat wawancara, Ridwan menanyakan beragam hal. Dari soal musik sampai menyerempet kesibukan dia dalam bersolo karier. Dalam sesi ini dia juga menyempatkan diri berfoto-foto-ria. ”Saking asyiknya, aku lupa ada titipan teman untuk minta tanda-tangan. Aku sendiri juga butuh. Waduh, gimana ya?” kenang Ridwan.
Begitu klinik usai, si gitaris sudah tak bisa ditemui. Maklum, kecapekan habis manggung. Ridwan panik. Ia hanya bisa merutuk dirinya sendiri. Bukan apa-apa, kesempatan emas itu seolah terbuang percuma. Poster yang ada di genggaman tangan belum lagi mendapat tanda tangan sang idola. Tentu rasanya belum sahih sebagai kolektor.
Dasar jodoh. Ridwan yang sudah setengah putus asa seperti ketiban bulan. ”Habis acara klinik itu, aku liputan fashion ke hotel Borobudur (Jakarta). Pas baru mau masuk, eh tiba-tiba ada mobil berhenti di dekat pintu masuk,” lanjut Ridwan. Coba tebak siapa yang keluar dari mobil itu? Tentu saja, Paul Gilbert!
Ridwan girang bukan kepalang. Langsung saja, dia menyapa sang idola. Asyiknya, Paul tak lupa perjumpaan sebelumnya. Dengan ramah, Paul menghadiahi sejumlah tanda-tangan bagi Ridwan. Ada yang dibubuhkan di poster, cakram padat album solo dan album Mr. Big (grup musik yang sempat diperkuat Paul Gilbert). ”Wah, dia itu memang ramah. Aku pikir nggak bakal dapat tanda-tangan dia,” gelak Ridwan.
Ridwan mulai menyukai Paul Gilbert sejak masih duduk di bangku sekolah. Kira-kira sekitar tahun 1990-an. Mula-mula dia mengoleksi kaset. Karena kualitasnya gampang rusak, Ridwan segera beralih ke cakram padat. Dan sejak itu perburuan pun makin serius. ”Tapi kebanyakan aku beli lewat internet. Ada juga yang hasil barter dengan teman,” ujarnya.
Teknologi dunia maya ternyata amat membantu Ridwan dalam perburuan koleksi. Bukan cuma cakram padat tetapi juga tablature (buku musik yang berisi partitur karya solo Paul Gilbert), termasuk majalah musik yang memuat profil Paul. Lalu barang seperti itu didapat di mana ya? ”Di Jepang. Mereka pun jual DVD Guitar From Mars Classical dan Guitar From Mars Rock harganya 7.600 Yen, di luar ongkos kirim. Kemaren bareng temen order, mereka kirim gak sampai 10 hari barangnya dah nyampe,” jelas Ridwan.
Di negeri sakura itu, juga ada empat album solo PG tersedia di sana seperti Kings Of Club, Selections From Flying Dog, Alligator Farm dan Burning Organ. Harganya berkisar 2.800 – 3.000 Yen, di luar ongkos kirim. ”Order biasanya akan sampai dalam 2 minggu setelah pemesanan,” kata Ridwan. Kalau mau coba, silakan kunjungi situs: www.hav.co.jp dan www.shinko-music.co.jp.
Selain itu, wartawan salah satu stasiun televisi swasta ini juga punya buku tablature lain. Namanya, Paul Gilbert’s Guitar Cook Book yang satu set dengan cakram padat ukuran 7 inci. ”Isinya pelajaran musik gitar ala Paul Gilbert.”
Di dunia maya, Ridwan bukan cuma bertransaksi. Ia juga melakukan barter dengan sesama kolektor. Yang menarik, dia tak pernah bertatap muka dengan para kolektor tersebut. ”Gimana mau kopi darat, lah wong mereka tinggalnya ada yang di Eropa, Australia dan Amerika,” kekeh Ridwan.
Pernah suatu kali, Ridwan memburu single solo pertama Paul Gilbert: ”Girls who can Read Your Mind”. Katanya, sudah tiga tahun dia memburu barang langka ini. Tahun 2003, dia menemukan penjual di situs Amazon.com. ”Yang jual nawarin 19 dolar AS. Aku setuju, lantas aku minta bantuan temenku yang ada di California (AS).” Sesama kolektor tolong-menolong adalah hal yang lumrah. Begitu barang didapat Ridwan pun gembira. Dan makin bertambah setelah temannya itu tak mau dibayari uang talangan untuk membeli single itu. ”Kata dia, ini hadiah buat aku. Walah, senang banget. Sudah dapat barang langka eh, nggak tahunya malah gratis.”
Ridwan juga sempat tertipu. Kejadiannya sekitar April tahun lalu. ”Aku sudah kirim ke temen-ku di Australia, sekitar Rp. 400 ribu. Eh, dia bilang duit itu nggak nyampe.” Padahal, Ridwan sudah mengecek di sini dan uang itu sudah terkirim.
Dalam satu bulan, Ridwan mengaku membelanjakan sekitar Rp 300 ribu untuk memburu koleksi Paul Gilbert. Rekor paling besar, sekitar satu juta rupiah. ”Wah, kalo nggak di-rem bisa jebol juga kantong ini,” tutur Ridwan sambil mesem-mesem.
Untuk di negeri sendiri Ridwan menyodorkan nama: Jathie dan Kodrat. Keduanya dikenal sebagai dua – dua sobat yang sama-sama gemar mengoleksi beragam barang koleksi soal Paul Gilbert. ”Wah, Kodrat koleksinya lebih banyak lagi dari aku,” kata Ridwan.
Di Makassar, Sulawesi Selatan ada Sofyan yang juga tergila-gila dengan gitaris yang sekarang tergabung dengan band Racer X ini. Sama seperti rekan-rekan dari Jakarta itu, Sofyan juga mengoleksi tablature Paul Gilbert. Kebetulan dia ikut milis gitaris.com. Jadi ketika mau cari dia minta saran Ridwan. Lagi-lagi, sesama kolektor mereka pun saling berbagi. Lewat asas kepercayaan, informasi itu mengalir seperti air: luber ke mana-mana. Dan barang koleksi terus diburu sampai ketemu.
Comments : No Comments »
Tags : Gitar, Pernak-pernik
Categories : Music
Adenium, Kamboja yang Mirip Bonsai
9 05 2008
Jakarta – Adenium obesum di Indonesia dikenal dengan sebutan kamboja jepang. Nama adenium lebih disukai pehobi, pasalnya kamboja selalu dikaitkan dengan kuburan. Adenium memikat para penggemar tanaman hias karena variasi warna bunganya kaya dan indah. Ditambah lagi bentuk akarnya yang membesar bila telah tua. Inilah yang membuat sosoknya jadi unik dan mirip bonsai.
SH/bayu dwi mardana
Pemangkasan, jadi kunci agar adenium rajin berbunga, dan sebagai pemutus rantai hama serta penyakit. (kiri)
Inilah jenis adenium yang paling digemari pehobi di Indonesia. (kanan)
Sebetulnya adenium sama sekali berbeda dengan kamboja. Walau masih dalam satu keluarga, yaitu Apocynaceae, namun ada beberapa perbedaan yang mencolok di antara keduanya.
Coba saja lihat bentuk daun dan akar antara kedua tanaman tersebut. Bentuk adenium jauh lebih kecil dibanding daun kamboja. Akar adenium mampu membesar seperti umbi dan meliuk ke kiri-kanan. Bagian inilah yang berfungsi sebagai penyimpan air. Sedang pada kamboja tak dapat dijumpai bentuk akar seperti itu.
Dari sosoknya pun adenium dan kamboja punya perbedaan yang kentara. Adenium punya sosok yang kecil hingga amat cocok sebagai tanaman penghias teras rumah. Sedang kamboja memiliki sosok yang tinggi dan besar sehingga sering dipakai sebagai tanaman pelindung, di samping fungsi penghias.
”Itu sebabnya, saya lebih suka menyebut tanaman ini adenium ketimbang kamboja jepang. Kalau orang dengar (nama) kamboja biasanya langsung terbayang tanaman yang besar,” ujar Candra Gunawan, pehobi sekaligus pengusaha tanaman hias di bilangan Sawangan, Depok.
Sedang di Cina, adenium punya nama Fook Hui Hwa yang artinya, bunga keberuntungan. Dan di Thailand dianggap sebagai bunga selamat datang (choa chuem).
Tanaman Gurun
Iklim tropis Indonesia menjadi lokasi yang cocok bagi pertumbuhan tanaman ini. Di habitat aslinya, adenium merupakan tanaman semak yang tumbuh liar di daerah gurun yang panas. Tanaman ini menyimpan air di dalam akarnya sehingga dapat bertahan hidup di daerah yang kering. ”Karena mampu menyimpan air, dia termasuk tanaman sukulen,” kata Candra, pehobi yang belakangan serius menekuni usaha komersial adenium. Jadi, istilahnya tanaman bandel .
Adenium berasal dari daerah gurun pasir di daratan Afrika dan jazirah Arab, seperti Senegal sampai Sudan, Kenya, Tanzania, Mozambique, Namibia dan sekitarnya. ”Dari Pantai Timur Afrika sampai Afrika Selatanlah,” sebut Candra. Kalau di Arab, tersebar di Oman, Saudi Arabia dan Yaman. Karena berasal dari gurun pasir maka adenium punya julukan desert rose, mawar padang pasir.
Melihat tempat asalnya, adenium merupakan tanaman yang memerlukan sinar matahari penuh, tak perlu banyak air dan menyukai media tanam yang porous - berliang renik. Bila ketiga hal tadi dipenuhi, dijamin adenium bakal tumbuh subur. Di tempat asalnya, tanaman yang subur tingginya bisa mencapai sekitar empat meter.
”Dibanding anggrek, merawat adenium tak terlalu susah. Kalau kita lupa nyiram anggrek dua-tiga hari saja bisa mati. Kalau adenium sampai dua minggu pun tahan tidak disiram,” ujar sang empunya Godongijo Nursery. Soal pemupukan dan perawatan terhadap hama pun lebih gampang ketimbang anggrek. Kemudahan-kemudahan itu, membuat Candra yakin dalam waktu dekat bakal digemari pehobi tanaman hias. ”Memang perlu waktu dan butuh promosi yang cukup gencar, tapi saya yakin tanaman ini bakal digemari.”
Melihat peta dunia, tren adenium tak seragam. Di Thailand, tren tanaman ini baru saja melewati masa puncaknya. Sekitar tiga tahun silam, adenium booming di negeri gajah putih itu. Namun di Cina, Taiwan dan Amerika perkembangan adenium relatif sama dengan kondisi di Indonesia. Sama-sama punya grafik popularitas yang terus merangkak naik. Tiap pameran flora eksotik digelar, adenium selalu jadi incaran kolektor. Jangan kaget jika sepohon adenium tua dengan bentuk bongkol besar, harganya mencapai Rp 50 juta.
Pelepas Lelah
Kebanyakan masyarakat jatuh cinta pada tanaman ini sebab keindahan bunga. J.E. Mujiono (49), pehobi tanaman mengaku tertarik adenium gara-gara kepincut keindahan bunganya. ”Bunga-bunga yang ditampilkan bisa memberi inspirasi dan pelepas lelah. Biasanya sehabis bekerja, saya selalu melihat-lihat koleksi tanaman berbunga di rumah. Termasuk adenium ini.”
Di kala senggang, bapak berputra dua ini tak pernah absen untuk berjalan-jalan bersama sang istri mencari koleksi adenium terbaru. Warna dan bentuk bunga yang unik selalu jadi pertimbangan mereka. Dibanding anggrek, perawatan adenium lebih mudah. Juga bunganya beragam warna dan masing-masing cantik.
Sosok adenium yang menyerupai tanaman bonsai juga mampu mencuri perhatian para pehobi. Makin tua, akar adenium akan makin membesar seperti umbi. Akar gendut ini akan meliuk ke kiri-kanan hingga membuat penampilannya bertambah unik.
Di pembibitan milik Candra, bahkan ditemukan bentuk akar yang menyerupai kelamin lelaki dan dada wanita. Makanya oleh kolektornya, kedua dijuluki female and male adenium.
Kesan tua akan terpancar kuat bila akar gendut itu ditonjolkan keluar sehingga pemakaian pot bonsai yang ceper dapat mengkatrol penampilan adenium. Yang harus dicermati, jika ingin akar tanaman besar, adalah perlakukan tanaman sesuai sifat aslinya.
Pertumbuhan akar tanaman ini akan baik jika media tanam yang digunakan sesuai. Selain itu faktor penyiraman juga berpengaruh.
Menurut Octa Sugih (29), pehobi adenium yang juga pemilik ”Red Flower Nursery”, bunga adenium berbentuk terompet dan terdiri dari 5 helai petal (mahkota bunga).
Di dalam corong (terompet) bunga terdapat benang sari. Bentuk petal (mahkota bunga) sangat bervariasi, ada berbentuk bintang, bergerigi, ujung petal terpotong sampai ujung yang membulat.
Secara umum, bentuk bunga adenium bisa dibagi menjadi tiga, yaitu berbentuk bintang (Adenium ”Crimpson Star”), bintang dengan tepi bergerigi (Adenium obesum) dan bulat (Adenium swazicum).
Dahulu bahkan sampai kini pencinta tanaman hanya tahu warna bunga adenium merah muda atau pink. Ternyata secara diam-diam adenium di Indonesia merayap naik dan hadir dengan aneka warna.
Sekarang telah ditemukan atau disilangkan lebih kurang 100 warna. Dari yang putih bersih, loreng-loreng sampai merah tua dengan pinggir bunga berwarna hitam. Bagian corong bunga juga bervariasi. Ada yang polos putih, polos kuning, polos merah dan bergaris-garis.
Hama
Agar adenium rajin berbunga, Candra dan Octa sama-sama menyarankan untuk melakukan pemangkasan pada tanaman. Batang adenium yang dibiarkan tumbuh memanjang akan memberi kesan berantakan.
Lagipula pemangkasan batang utama bisa dilakukan sesuai keinginan kita. Kalau ingin bentuk tanaman yang agak tinggi maka batang yang dipotong sebaiknya agak tinggi pula.
Selain batang utama, pemangkasan cabang juga harus dilakukan. ”Ini kunci untuk mendapatkan bunga adenium dalam waktu yang lama. Bisa tahan sampai dua bulan,” kata Candra. Dengan dipangkas, batang atau cabang akan menghasilkan tunas baru lebih dari satu. Dari tunas itu akan muncul bunga.
Pemangkasan cabang juga berfungsi memutus siklus hidup hama dan penyakit. Salah satu musuh besar adenium adalah spider mite. Hewan ini seperti tungau berwarna merah, kuning muda, hijau tua, coklat muda dan hitam. Dia bersarang di bagian bawah daun dan ketiak daun. Bila bagian atas daun berwarna kusam dan terlihat mengkerut, artinya tanaman terkena gejala serangan hama tersebut.
Saat ini, banyak ditemukan varietas baru adenium. Candra sendiri punya sekitar 100 varietas tanaman. ”Rekan saya di Amerika baru-baru ini dapat hibrida yang punya bunga wangi dan warnanya merah tua. Menurut saya, itu sebuah terobosan besar.” Apa pasal? Dengan ketemunya jenis yang mampu mengeluarkan bunga yang harum dan warna cerah tentu akan makin memperkuat pesona adenium. Kalau sudah begitu, siapa sih yang nggak kepincut.
Comments : No Comments »
Tags : Tanaman, Adenium, Kamboja, Bonsai
Categories : Tanaman Peliharaan
Kaktus, Tumbuhan Berduri dengan Adaptasi Tinggi
9 05 2008JAKARTA – Unik, khas dan tidak neko-neko soal perawatannya. Pertama lihat, ditanggung langsung jatuh hati. Maaf, ini bukan jargon iklan, tapi begitulah gambaran keunggulan kaktus sebagai tanaman hias.
Berkat faktor unggul itu pula kaktus banyak digemari para pehobi tanaman. Entah itu sebagai penambah semarak ruang hijau di rumah, atau penyegar beragam acara di tempat-tempat macam hotel berbintang. Dari situ, terkuak sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
SH/Tinnes Sanger
Dengan proses penyambungan bentuk unik seperti ini bukan hal aneh lagi.
”Tri Listiyarini, seorang penggemar kaktus, mengaku terpikat karena tiga hal tadi. Bentuk yang unik dan khas dalam penampilan, membuat dirinya merasa perlu bergaul dengan kaktus. ”Keunikan kaktus ada pada bentuk yang beraneka macam. Ada yang berbulu seperti sikat, batang totol-totol, silinder dan masih banyak lagi.”
Bentuk yang unik itu bisa dilihat dari beragamnya jenis kaktus. Kaktus misalnya bisa dibedakan berdasar tempat asalnya, ragam bentuk dan golongan duri. Biasanya, penggemar kaktus mencari jenis yang populer, seperti kaktus totol (Opuntia microdasys cristata), kaktus sinterklas (Opuntia vestita cristata), kaktus peniti (Mammillaria bocasana), kaktus spiral (Mammillaria tolimensis), kaktus uban (Cephalocereus senilis), kaktus pagoda (Gymnocalycium hossei) dan lainnya.
Dari jenis yang ada, para pehobi tak lantas puas begitu saja. Mereka coba melakukan penggabungan di antaranya demi mendapat bentuk dan silangan yang baru nan langka (abnormal). Cara ini lazim disebut dengan penyambungan atau grafting. ”Teknik grafting ini ada lima cara. Pertama, flat grafting (sambung rata). Lalu cleft grafting (sambung celah), side grafting (sambung samping), stab grafting (sambung tusuk) dan terakhir, seedling grafting (sambung tunas),” papar Tri yang kali pertama berkenalan dengan kaktus ketika masih di SMA.
Gampangnya perawatan juga menjadi faktor pendukung kepopuleran kaktus. Menurut Ir. Joesi Endah, seorang pehobi kaktus yang juga konsultan pertanian, untuk merawat kaktus nggak ada yang harus dipusingkan. Taruh saja pot berisi kaktus pada sudut ruangan yang sesuai dengan syarat hidupnya, misalnya cahaya matahari, suhu, kelembapan udara dan sirkulasi udara yang cukup baik.
Untuk penyiraman tak perlu terlalu sering. Sebab, kaktus dikenal dengan tanaman sukulen, mampu menyimpan air pada batangnya. Cukup disiram saat pot terlihat kering. Demikian saran Tri maupun Joesi. Jika cuaca kering, penyiraman bisa dilakukan dua atau tiga kali seminggu. Bila kondisi basah atau dingin, siramlah dengan frekuensi dua kali dalam sebulan. Mereka juga mengingatkan, media yang masih terlalu basah sebaiknya jangan disiram. Kaktus bisa menjadi busuk akibat kelebihan air.
Banyaknya penggemar kaktus di Indonesia tak urung membuka peluang usaha di antara pehobi tanaman. Terbukti antara 1985 – 1988, bisnis kaktus mengalami booming. Namun sayang seperti kata Joesi, bisnis itu hanya berusia seumur jagung karena oversupply di pasaran. ”Persediaan terlalu banyak, harga jadi turun. Akhirnya orang jadi jenuh main di kaktus. Ya bubarlah bisnis kaktus ini.”
Kini, dengan beragam cara mereka yang masih bertahan berupaya menjaga agar bisnis kaktus tak kembali terpuruk. Caranya, membuat kaktus menjadi elemen dari hiasan interior dan ekterior, macam terarium atau paludarium.
SH/Tinnes Sanger
Salah satu contoh bentuk sambungan (grafting) pada tumbuhan kaktus. Penggabungan sengaja dilakukan demi mendapat bentuk dan silangan yang baru nan langka (abnormal).
.
Tumbuhan Berduri
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.
Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai pada masa kini.
Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.
Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m dpl.
Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. ”Contoh adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air,” tutur Joesi yang sejak sekolah dasar sudah tertarik pada kaktus.
Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.
Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal dalam daftar bawaan.
Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan bibit kaktus. ”Saat pemerintahan Belanda, kaktus menyebar ke berbagai daerah (di Nusantara),” kata Joesi.
Kebiasaan membawa-bawa kaktus ke tempat baru juga dilakukan Joesi. ”Karena ayah saya sering berpindah tugas, kaktus koleksi keluarga sering ikut dibawa.Tapi karena terlalu banyak, ada juga yang sengaja ditinggal,” katanya.
Comments : No Comments »
Tags : Berduri, Kaktus, Tanaman
Categories : Tanaman Peliharaan
Tanaman buah dalam pot solusi pas untuk lahan terbatas
9 05 2008CIBINONG – Keterbatasan lahan tak mesti mengekang hobi pertanian. Sebagian pehobi coba kutak-kutik. Mereka tetap melakukan hobi berkebun walau ruang yang tersedia tak cukup luas. Jangan sebut kata luas, tapi pas-pasan. Lewat sebuah kebetulan, muncul alternatif baru untuk menjawab kelangkaan lahan tadi. Dari situ, pilihan tempat untuk menanam tak lagi terbatas di lahan terbuka, macam pekarangan atau kebun, namun sudah merambah pada media pot. Inilah yang disebut tanaman buah dalam pot atau yang di kalangan pehobi disebut ”tanbulampot”.
Bayu Dwi Mardana
Lily Turangan tampak asyik merawat tanbulampot kesayangan. Bagi pehobi berkebun di kota, tanbulampot bisa jadi alternatif yang menarik.
”Tanbulampot memang dikenal sebagai solusi bertani bagi orang-orang kota. Dengan lahan sempit, orang-orang kota itu ingin bisa menikmati buah dari pohon yang mereka tanam,” ungkap Lily Turangan (57), salah seorang pehobi tanaman di bilangan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ibu yang mengaku cinta tanaman sejak usia sekolah dasar ini amat tergila-gila dengan tanaman buah dalam pot. Buktinya, ia tak cuma menanam pohon buah dalam pot saja tapi ikut mengembangbiakkan tanaman itu.
Menurut Ir. Joesi Endah, penggemar tanaman yang juga konsultan pertanian, budi daya sistem tanaman buah dalam pot tak hanya melahirkan solusi bertani bagi orang kota atau pemilik lahan sempit, namun juga mengandung kolaborasi antara teknologi pertanian dan nilai estetika.
Awalnya, cara bertanam di dalam pot hanyalah sebagai kegiatan iseng beberapa penangkar buah. Ini dilakukan karena bibit tanamannya tak banyak yang laku terjual. Kejadian ini berlangsung pada awal delapan puluhan. Saat itu, urusan jual-beli bibit tanaman buah belum semeriah sekarang.
Khawatir bibit yang tak laku tumbuh terus, para penangkar itu nekat menanamnya dalam pot. Perawatan yang dilakukan pun tak jauh beda ketika bibit itu ditanam di tanah lapang. Hasilnya, sungguh di luar dugaan. ”Mereka bisa tetap mendapat buah. Bahkan lebih rajin berbuah dan tanamannya mudah didapat,” kata Joesi, insinyur pertanian jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ada sejumlah keuntungan bila memelihara tanaman buah dalam pot di sekitar kita. Paling gampang, kebutuhan gizi dan vitamin keluarga bisa terpenuhi berkat buah yang hadir hampir sepanjang musim. Belum lagi, unsur penghijauan rumah meski hanya punya lahan pas-pasan. Unsur estetika dan keindahan pun bisa muncul. Coba saja lihat saat tanaman itu semarak berbuah. Warna kuning ranum berpadu hijau daun yang cantik. Lagi pula ukuran tajuk tanaman ini tergolong ”kompak” sebab tingginya hanya sekitar 1 sampai 2 meter saja.
”Penempatan secara soliter di teras atau di dalam ruangan bisa dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi tanaman. Ia juga bisa dipadukan dengan tanaman hias di taman atau halaman rumah,” ujar Joesi tentang fungsi estetika tanaman buah dalam pot.
Beragam tanaman buah saat ini sudah banyak yang berhasil dibudidayakan dengan distem pot. Lily Turangan menyebut enam jenis tanaman buah yang biasa ia tanam dengan teknik ini. ”Dari pengalaman saya, jenis mangga, jambu biji, belimbing, jeruk, srikaya dan kedondong mudah berbuah dan hidup dalam pot.”
Ada yang mudah, tentu ada pula yang sulit. Jenis alpukat, durian, gandaria dan nangka besar adalah beberapa contoh tanaman buah yang sulit ditanam sebagai tanaman dalam pot. Sedang jambu bol, jambu mawar, manggis, duku, jamblang, lengkeng, nangka madu dan rambutan termasuk contoh yang agak sulit dibudidayakan sebagai tanaman dalam pot.
Lima Syarat
Agar tanaman dalam pot rajin berbuah, Lily dan Joesi sama-sama menyebut sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Paling tidak ada lima syarat tumbuh atau faktor yang jadi pertimbangan.
Pertama, pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat. Kedua, pemilihan bibit tanaman. Diikuti pemilihan media tanam dan pot. Lalu pemupukan yang efektif dan terakhir, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Pengetahuan asal-usul tanaman harus sudah nyantol di otak sebelum memutuskan menanam suatu bibit tanaman buah dengan teknik pot. Ini penting. ”Jangan sampai stroberi dan apel yang merupakan tanaman di daerah dingin, ditanam di dataran rendah. Wah, mana mau berbuah dia,” kata Joesi memberi perumpamaan. Umumnya, semua jenis tanaman buah hanya dapat berbunga dan berbuah dengan baik bila ditanam di daerah berketinggian sekitar 400 m dpl.
Pemilihan bibit juga tak kalah penting. Bibit yang baik tentu akan menghasilkan – secara kualitas dan kuantitas – pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang jempolan. ”Saya menganjurkan untuk memilih bibit tanaman buah yang jelas asal-usulnya. Artinya, bibit dibeli dari penangkar tanaman yang baik dan terpercaya,” ucap Lily.
Urusan bibit selesai, langkah berikut menyiapkan media tanam dan pot. Kata Joesi, media tanam yang digunakan untuk tanaman buah dalam pot sebaiknya memenuhi syarat minimal, yaitu mengandung tanah sebesar 50 %, pasir 20 % dan bahan organik 30 %.
Dari syarat minimal tadi, bisa diterjermahkan menjadi berbagai macam komposisi bahan dasar sebagai media tanaman buah dalam pot. Bahan dasar untuk media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, pupuk kimiawi dan bahan lain sebagai tambahan.
Pemilihan pot yang tepat menjadi modal awal bagi pertumbuhan tanaman. Pot yang digunakan bisa dipilih dengan memanfaatkan kaleng biskuit bekas, sisa galon air mineral, ember tak terpakai, drum bekas senyawa kimia dan lainnya. Agar menghindari kontaminasi zat, Lily menyarankan membeli wadah yang sudah dicuci. Wadah favorit tetap dipegang belahan drum bekas. Wadah ini mampu menampung seluruh sistem pengakaran.
Pemupukan harus dilakukan dengan dosis tertentu. Kelebihan dan kekurangan dosis tentu berdampak buruk bagi tanaman itu. Jenis pupuk yang bisa dipilih memang beragam. Yang pasti, tanaman buah butuh unsur hara makro, seperti N, P, K dan unsur hara mikro macam Ca, Mg dan S. Unsur hara mineral itu merupakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cermati pula waktu dan cara pemupukan.
Langkah terakhir, pengawasan terhadap hama dan penyakit tanaman. Faktor pengganggu ini jangan sampai mengacaukan mimpi Anda untuk memanen buah. Bayangkan betapa kecewanya hati ini saat mengetahui pertumbuhan tanaman buah terhambat oleh hama dan penyakit.
Pada tanaman buah juga dikenal teknik pemangkasan. Tujuannya, kata Joesi, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi. Pemangkasan juga mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tak mudah terserang hama dan penyakit.
Berdasar umur tanaman, pemangkasan terbagi menjadi tiga, yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilkan. Sedang dilihat dari tujuannya, pemangkasan dibedakan menjadi empat, yaitu pemangkasan bentuk, pemeliharaan, produksi dan peremajaan.
Bagi sebagian pehobi, tanaman buah dalam pot bisa jadi lahan bisnis yang menarik. Dengan perawatan yang cermat, tanaman buah dalam pot mampu menyedot perhatian siapa saja.
Tajuk tanaman yang tak terlalu tinggi dengan disusupi gerombol buah di ujung cabang, apalagi saat dicicipi buahnya, terasa manis dan segar, siapa yang tak kepincut. Jadi jangan heran bila ada tanaman buah dalam pot yang mampu mencapai seharga tiga juta rupiah. Wow!
(SH/bayu dwi mardana)
Jambu biji termasuk salah satu jenis tanaman buah yang mudah ditanam dan berbuah dengan teknik tanbulampot.
Comments : No Comments »
Tags : Buah, Lahan terbatas, Tanaman, Tips
Categories : Tanaman Peliharaan
Tips Merawat Anggrek Bulan
9 05 2008Keindahan anggrek bulan memang tak perlu diragukan lagi. Berkat keelokannya itu, anggrek berjuluk butterfly orchid ini menjelma sebagai primadona bisnis anggrek di Tanah Air. Namun apa jadinya bila anggrek ini tak mau berbunga atau hanya berbunga sekali, dan setelah itu ”ngambek” tak berbunga lagi. Tentu perasaan kesal dan kecewa akan bercampur ampur aduk jadi satu.
Masalah lain muncul, yakni saat tak berbunga, anggrek bulan yang kita miliki tak memancarkan keindahan seperti yang diharapkan. Kondisinya tampak kurang segar dan sehat. Entah itu akar, batang, daun ataupun bunganya. Semua itu timbul akibat cara perawatan yang kurang tepat.
Menurut Lily Turangan, sebenarnya tak ada cara khusus untuk menyiasati anggrek bulan itu agar tumbuh sehat dan rajin berbunga. ”Saya rasa cara merawat anggrek bulan sama saja seperti kita merawat Dendrobium.” Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu kita cermati agar tanaman tumbuh segar dan sehat.
Sebagai tanaman epifit, anggrek bulan sepanjang hidupnya di alam bebas selalu ternaungi oleh ranting atau dahan pohon. ”Karena itu, anggrek jenis ini hanya butuh intensitas matahari yang tak terlalu kuat.cukup 20 sampai 50 persen saja,” ujar Lily.
Kebutuhan Sinar
Apabila cahaya yang didapat anggrek lebih besar dari angka itu, akan timbul kerusakan pada sebagian atau seluruh jaringan tanaman. Gejala terbakar akan segera terlihat terutama pada daun-daun yang terkena langsung cahaya matahari. Biasanya gejala itu ditandai dengan keluarnya warna cokelat kemerahan pada permukaan daunnya.
Kekurangan cahaya, pertumbuhan anggrek bulan pun tak bagus. Daun akan layu, kuning, pucat dan rontok. Kalau sudah begini, jangan harap tanaman ini akan mengeluarkan bunga. ”Untuk mendapat sinar redup itu, pasangi saja kebun kita dengan jaring peneduh atau paranet,” ujar Lily. Cara lain, tempelkan saja anggrek bulan pada batang pohon besar dan tempatkan di sebelah timur. Cahaya mentari pagi sangat bagus bagi pertumbuhannya.
Menurut Hadi Iswanto, umumnya anggrek memiliki kelembaban nisbi (ratio humidity) cukup tinggi, yaitu 60 sampai 80 persen. Meski begitu, tanaman berbunga indah ini tak menyukai udara yang kelewat basah. Kondisi udara yang terlalu lembab justru jadi pemicu munculnya penyakit busuk tunas dan daun. Anggrek bulan tumbuh bagus bersuhu 13 derajat Celcius sampai 18 derajat Celcius pada malam hari dan 18 derajat Celcius sampai 21 derajat Celcius (siang).
”Aturlah kelembaban yang cukup bagi si anggrek. Jangan sampai tanaman kesayangan kita itu ada dalam kondisi yang terlalu kering. Ingatlah, anggrek tidak mengisap air tanah seperti tanaman lain, melainkan hidup dari mengisap kelembaban udara di sekitarnya,” tambah Lily.
Untuk menjaga kelembaban udara, caranya bisa bermacam-macam. Pertama, bisa dengan memberikan semprotan air di sekitar tempat penanaman memakai sprayer. Atau meniru cara Lily, membuat wadah air di bawah deretan papan penaruh pot anggrek bulan. Alhasil terjadilah penguapan alami. Kelembaban udara pun terjaga.
Tak Cuma Bersih
Hal lain yang patut dicermati adalah penyiraman. Anggrek bulan akan tumbuh baik bila kebutuhan airnya tercukupi. Frekuensi dan banyaknya penyiraman yang diberikan tergantung pada jenis dan besar kecilnya ukuran tanaman serta keadaan lingkungannya,” kata Hadi. Tanaman yang sedang aktif tumbuh jelas butuh lebih banyak air ketimbang anggrek yang sudah berbunga.
Air yang digunakan untuk penyiraman tidak sekadar bersih. Air itu harus cukup mengandung mineral, pH netral dan tersedia sepanjang tahun. Selain ikut dalam proses fotosintesis, air juga berperan mengatur kondisi suhu. ”Cara pemberian air yang baik adalah dengan sprayer. Air keluar dari sprayer berupa butiran-butiran halus sehingga tidak menghanyutkan atau merusak media dan bagian tanaman,” ujar pria kelahiran Surabaya ini.
Biasanya penyiraman pada anggrek bulan minimal dilakukan dua kali sehari. Bila kemarau, frekuensinya ditambah jadi tiga kali. Idealnya, kata Hadi, penyiraman dilakukan pada pagi sekitar pukul 07.00 sampai 09.00 dan 16.00 – 18.00 (sore). Hadi juga mewanti-wanti agar anggrek bulan jangan terlalu berlebihan disiram air. Kelebihan penyiraman akan berdampak buruk bagi pertumbuhan akar. Buntutnya, akar jadi mudah busuk dan kehilangan daya serap.
Soal penyiraman beres, sekarang perhatikan aturan pemupukan anggrek bulan. Ada beragam cara memupuk anggrek. ”Tapi yang banyak dilakukan adalah pemupukan lewat daun karena lebih efektif dibanding cara lain,” ujar Hadi menjelaskan. Alasannya, daun mampu menyerap pupuk sekitar 90 persen, sedangkan akar hanya menyerap 10 persen. Lagi pula, kandungan unsur hara dalam pupuk bakal lebih cepat tembus ke jaringan tubuh lewat pembuluh daun atau kutikula.
Pupuk yang digunakan untuk anggrek harus mengandung tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Pemberian pupuk harus menyesuaikan fase pertumbuhan tanaman. Saat pembibitan, paling tidak 60 persen kandungan pupuk itu didominasi oleh unsur N. Menginjak usia muda, tanaman diberi pupuk dengan konsentrasi N:P:K yang sebanding yaitu 30 persen. Sedang masa sudah berbunga, unsur P berganti dominasi menjadi enam puluh persen.
Penggantian media tanam juga tak kalah penting. Ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan dan pembungaan anggrek bulan tetap optimal. ”Bila tanaman sudah kelihatan terlalu padat dan punya banyak tunas atau media tanam banyak ditumbuhi lumut dan dikerubungi semut, itu berarti sudah saatnya kita mengganti media tanam,” tutur Hadi yang meraih gelar sarjana pertaniannya di Surabaya.
Untuk mempercepat pembungaan anggrek bulan bisa dilakukan dengan pelbagai cara. Sebut saja dari perlakukan sepanjang hari, suhu rendah, pemberian zat pengatur tumbuh dan pengaturan intensitas cahaya. ”Dari beberapa itu, pilihan paling praktis dan murah adalah pengaturan intensitas cahaya,”
Comments : No Comments »
Tags : Anggrek Bulan, Tanaman, Tips
Categories : Tanaman Peliharaan
Ternak Kelinci Bisa Menghasilkan Devisa
9 05 2008JAKARTA – Tak ada yang tahu sejak kapan kelinci mulai diternakkan. Konon, di Afrika beberapa abad yang lalu disebut sebagai yang pertama kali dimulainya pemanfaatan kelinci sebagai hewan peliharaan. Kemudian terus berkembang ke kawasan Mediterania sekitar 1.000 tahun yang lalu. Dari hasil peternakan di Mediterania itulah kelinci kemudian mulai menyebar ke daratan Eropa. Kemudian setelah bangsa Eropa memutuskan bermigrasi ke berbagai benua baru yang ditemukan, maka hewan kelinci turut menyebar ke berbagai pelosok dunia. Termasuk di dalamnya penyebaran ke Benua Amerika, Australia dan Asia.
Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia sempat tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan zaman revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an. Catatan yang ada hanya menjelaskan tentang keberadaan kelinci yang tidak punah pada zaman itu karena ternyata banyak dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah pegunungan yang relatif aman dari pertempuran.
Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut terjadi karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan sisanya hanya untuk kesenangan saja.
Sebenarnya kelinci-kelinci sendiri terdiri dari berbagai macam ras dan jenisnya. Ada ras Alaska yang berasal dari Jerman. Kemudian ras Angora yang sebenarnya berasal-usul kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Angora ini pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah Prancis sekitar tahun 1723.
Jenis ras yang lain adalah American Chincilla yang kemudian dibedakan lagi atas tiga tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant alias raksasa. Khusus untuk yang bertipe giant ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg.
Sedangkan jenis ras Champagne d’ Argent, yang asli berasal dari Prancis, mempunyai ciri-ciri bulunya berwarna putih perak. Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang merupakan persilangan antara kelinci spesies New Zealand white dan New Zealand red. Ras Caroline ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging.
Ada lagi jenis ras Dutch yang terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan. Warna bulunya khas, kerena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih dari pinggang terus ke leher sampai ke kaki bagian depan. Sebenarnya banyak lagi jenis ras kelinci yang lain, seperti ras Himalayan, Flemish giant, Havana, Lop yang berciri khas mempunyai kuping yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver, Simonoire, Siamese Sable dan banyak lagi yang lain lengkap dengan ciri khas masing-masing.
Di Indonesia sendiri sebenarnya ada jenis kelinci lokal tersendiri. Tapi dimungkinkan jenis kelinci lokal yang ada di Indonesia adalah jenis kelinci berketurunan ras Dutch. Ras ini dikenal sebagai ras asli dari Negeri Belanda, jadi mungkin saja dahulu orang-orang Belanda yang bermigrasi ke Indonesia sempat membawa kelinci ini dari kampung halamannya dan mengembangbiakkannya di sini.
Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang kerdil, sehingga lazim disebut kelinci mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya jenis ini dipelihara hanya untuk hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan bentuk tubuh pendek, kepala agak bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang hanya sekitar lima sentimeter. Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna putih. Sedangkan ciri lainnya mempunyai mata berwarna merah.
Kelinci dalam kandang sebagai ternak untuk dipanen daging dan bulunya.
Memilih dan Memelihara
Sebelum memutuskan untuk memelihara kelinci, ada baiknya kita mengetahui dahulu bagaimana kiat-kiat memilih kelinci yang baik. Bagaimana cara membuat dan mengurus kandang serta bagaimana cara memilih makanannya.
Memilih bibit kelinci yang baik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Biasanya kelinci yang sehat memiliki sifat yang lincah dan aktif, gerakannya energik dan memiliki nafsu makan yang tinggi. Secara umum biasanya bibit kelinci yang baik memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut; pertama memiliki kepala yang sesuai dengan ukuran badan.
Kelinci yang baik bila bertubuh panjang membutuhkan tipe kepala yang panjang pula. Kelinci berbadan besar dan lebar membutuhkan kepala yang besar juga dan begitu pula jenis kelinci bertubuh kecil yang baik adalah yang memiliki jenis kepala kecil juga.
Tipe kepala yang seimbang dan kompak sangat sesuai untuk hampir semua tipe ras kelinci, seperti Dutch, Havana, Standard Chincilla, Lilac dan ras kelinci lainnya.
Kelinci yang sehat juga biasanya bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang cerah dan jernih. Bila pandangan matanya layu dan kurang jernih, itu menandakan kelinci tersebut sedang sakit atau kurang baik kondisi fisiknya.
Lihat juga bagian hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan bersih. Kelinci yang hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek.
Selain bentukan kepala dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal. Cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek. Lebih baik bila kakinya tidak bengkok atau cacat. Kaki yang cacat berbentuk seperi huruf O atau X, sedangkan kaki yang baik cirinya lurus dan sempurna.
Ciri lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset. Kondisi seperti ini menunjukkan keadaan fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk badan yang kuat juga mencerminkan jumlah daging yang banyak. Sedangkan tambahan referensi lain tentang kelinci yang sehat adalah biasanya berkulit licin dan tidak berasa benjol-benjol bila diraba. Berbulu bersih, licin, halus, mengkilat dan rata. Berdubur bersih, kering dan tidak terdapat tanda-tanda kotoran bekas mencret.
Juga lihat ekornya. Bila terlihat ekornya kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring atau rebah ke samping/terpuntir berarti memang benar kelinci itu bagus adanya. Dan sebaliknya bila ekor tidak lurus ke atas berarti kelinci tersebut cacat.
Cara Mengangkat
Dalam memelihara kelinci perhatikan juga cara mengangkatnya. Hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlakuan yang salah bisa menimbulkan hal-hal yang merugikan seperti cacat permanen dan rusaknya peredaran darah. Kebanyakan orang mengangkat kelinci dengan memegang kedua telinganya.
Memang cara ini paling mudah tapi sebenarnya keliru adanya. Telinga kelinci sangat sensitif dan tidak kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Kalau cara ini dilakukan, otot dan saraf telinga akan rusak. Kerusakan akan lebih parah lagi kalau kelinci yang diangkat meronta-ronta. Posisi kepala akan menjadi miring sehingga kelinci akan cacat seumur hidupnya.
Untuk mengangkat kelinci besar, pegang kulit tengkuk atau punggung dengan salah satu tangan. Begitu terangkat, tangan yang satu digunakan untuk mendukung bagian pantat. Kerjakan pengangkatan itu dengan tenang dan penuh kasih sayang. Sedangkan untuk kelinci yang masih kecil proses pengangkatan dapat dimulai dengan memegang bagian sebelah depan kaki belakang melalui punggung, dan proses selanjutnya sama dengan kelinci dewasa.
Sedangkan masalah kandang untuk kelinci tidaklah terlalu sulit dicari. Sebab kelinci mudah sekali beradaptasi terhadap berbagai bentuk kandang yang disediakan, asalkan kondisinya memenuhi persyaratan kesehatan dan kebutuhan hidup kelinci tersebut.
Apa pun bentuk dan ukuran kandang, asalkan berlokasi baik yang ditandai dengan cukupnya sinar matahari yang masuk menjadi hal pertama yang harus diperhatikan. Hal lainya adalah bersuhu sejuk, memiliki ventilasi sempurna, tempatnya kering, lingkungan tenang dan tak jauh dari rumah.
Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu atau tanah. Bila memilih lantai dari kawat, ada sebagian yang terbuat dari lembaran papan. Lantai kawat sangat melelahkan otot-otot kaki kelinci. Karena itu, adanya lembaran papan dapat digunakan kelinci untuk beristirahat.
Kandang yang baik haruslah juga memenuhi kebutuhan sarana berupa kotak sangkar, tempat makanan, tempat minum dan perlengkapan lain. Kandang bisa saja di dalam ruangan atau di luar ruangan, terserah kemauan pemiliknya dan tujuan pemeliharannya.
Pangan
Kelinci yang hidup di alam bebas tidak terlalu sulit untuk mengurusi makannya. Selama di tanah masih ada hijauan dan bisa ditumbuhi rumput, biji-bijian dan umbi-umbian, kelinci masih dapat hidup. Sedangkan kelinci yang diternakkan hidupnya terbatas di sekeliling kandang saja. Kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan peternaknya. Jenis, jumlah dan mutu makanan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya.
Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijau, jerami, biji-bijian, umbi dan konsentrat. Makanan hijau yang diberikan antara lain semacam rumput lapangan, limbah sayuran seperti kangkung dan wortel, daun pepaya, daun talas dan lain-lain. Sayuran hijau yang akan diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret.
Bentuk makanan lain bisa juga berupa jerami atau rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput ini dikeringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tak rusak. Bisa juga berbentuk biji-bijian yang berfungsi sebagai makanan penguat. Sedangkan untuk makanan jenis umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong dan lainnya dapat diberikan kepada kelinci sebagai makanan tambahan.
Konsentrat juga diperlukan dalam tambahan makanan kelinci. Berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi yang diberikan dan mempermudah penyediaan makanan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai makanan tambahan penguat, kalau makanan pokoknya sayuran hijau. Konsentrat untuk makanan kelinci dapat berupa pellet (makanan buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu atau gaplek.
Potensi Kelinci
Potensi kelinci sebenarnya masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Bukan hanya sebagai penghasil daging, melainkan juga sebagai penghasil bulu, fur (kulit dan bulu) atau sebagai ternak hias.
Menurut informasi dari BLPP Ciawi, Bogor, pasar komoditas kulit bulu kelinci semakin meningkat. Peningkatan terjadi karena santernya kritik yang dilontarkan para pecinta alam dan lingkungan seperti Green Peace terhadap perburuan dan pembantaian satwa liar.
Sebelumnya, bulu untuk pembuatan jaket dan aksesorinya di negara-negara beriklim dingin umumnya menggunakan kulit beruang hasil buruan. Dengan santernya kritik tersebut para produsen jaket kulit lantas berusaha melirik bahan baku lain. Dan kelinci dianggap sebagai salah satu ternak yang bisa menggantikan kebutuhan bulu untuk jaket.
Ada baiknya tujuan pemeliharaan kelinci digunakan untuk diambil kulit bulunya dan bukan dagingnya. Beternak kelinci Rex atau Angora bisa mengahasilkan daging seberat 1,5 kg/ekor. Harga daging kelinci bisa mencapai US$ 1 hingga US$ 1,5 per kilogramnya di AS. Tapi nilai daging tersebut sangat kecil dibandingkan harga kulit kelinci yang bisa laku sampai US$ 8 - 15 perlembar. Setelah disamak harga kulit bulu kelinci bisa mencapai US$ 18 perlembarnya.
Kulit bulu kelinci bisa dipakai sebagai bahan pakaian berbulu, jaket, selendang, tas, dompet, boneka. Satu mantel eksklusif terbuat dari 20-30 lembar kulit kelinci harganya bisa mencapai US$ 3.000. Pasar kulit bulu ini mencakup daratan Eropa, Rusia, Amerika dan Asia Utara. Produsen kulit bulu kelinci antara lain Hong Kong, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan.
Tapi kenyataan yang ada sekarang, potensi tersebut belumlah didayagunakan secara maksimal. Banyak peminat pemelihara kelinci hanya memanfaatkan kelinci sebagai bahan penghibur saja. Padahal bila mau diseriuskan bukan tidak mungkin bisa menjadi sumber penghasilan juga adanya.
Comments : No Comments »
Tags : Binatang Peliharaan, Devisa, Hobi, Kelinci
Categories : Binatang Peliharaan
Lou Han, Pembawa Hoki dari Negeri Timur
9 05 2008
JAKARTA - Ikan bertato aksara Mandarin itu hilir-mudik di akuarium. Tubuhnya yang dibaluti perpaduan corak hitam dan perak bisa membuat mata terpikat. Hewan ini pun tak menolak saat dielus–elus tangan sang pemilik. Ikan lou han sebutannya. Lou han yang diberi nama dewa hoki itu diyakini bisa membawa berkah tersendiri.
”Kalau dilihat baik-baik, tulisan Mandarin itu artinya berkembang,” kata Inna, sang pemilik ikan istimewa itu. ”Ikan ini memang nggak punya corak warna yang mencolok, tapi dia punya marking yang jelas sekali. Jadi bisa langsung terbaca,” tambah Inna menunjukkan rajah di tubuh ikan lou han kesayangan itu.
Sebetulnya, sudah banyak pehobi ikan hias yang merayu Inna untuk melepas ikan itu. Namun ibu dua anak ini tak bergeming, not for sale untuk si dewa hoki. ”Wah, ditukar dengan BMW keluaran terbaru pun saya nggak mau (lepas),” kelakarnya dengan mimik kocak. Rasanya, ungkapan itu tak berlebihan. Sebab Inna dan keluarga begitu percaya bahwa ikan itu bisa membawa berkah. Membuat usaha mereka yang tengah dilakoni makin maju. ”Jadi, kalau sampai dilepas bisa-bisa bangkrut kita.”
Yosafat Erie S.
Perhatikan bibit lou han yang baik. Agar tak tertipu sebaiknya Anda memilih bibit lou han yang sudah berukuran di atas tujuh cm.
Cerita Inna tadi cuma satu contoh dari sekian banyak pehobi di dalam negeri yang tengah mabuk cinta dengan lou han. Beberapa bulan terakhir, lou han terbukti berhasil merebut hati para pehobi ikan hias. ”Bahkan, orang yang hobi burung atau anjing ikut-ikutan piara ikan ini,” tambah Inna. Alhasil berbondong-bondonglah mereka beralih status, kolektor lou han yang masih punya hubungan famili dengan ikan mujair ini.
Bisnis Menjanjikan
Menurut Iskandar, importir lou han di bilangan Ciledug, Tangerang, fenomena lou han ini lahir dari dunia timur. Tepatnya, Malaysia. Di tempat asalnya itu, lou han dikenal dengan nama rajah cichlasoma. ”Ia juga sering disebut ikan sun go kong atau flower lou han,” ucap pemilik farm Metro Lou Han itu.
Kelahiran lou han itu bukan cuma membuat ‘heboh’ dunia ikan hias, tapi sekaligus jawaban atas ketiadaan spesies ikan hias yang bisa dibanggakan Malaysia. Wajar saja, kata Iskandar, sebab selama ini negeri jiran itu memang kosong spesies ikan hias yang dapat dibanggakan.
Setelah lou han lahir, Asia (khususnya Malaysia) punya ikan hias ornamental yang berkualitas dan bercitra tinggi. ”Di Malaysia sendiri, ikan ini tumbuh pesat sebagai komoditas bisnis yang sangat menjanjikan. Lou han banyak dijual mulai ukuran lima sampai 30 cm,” papar lelaki dua anak ini dengan ramah.
Sejalan dengan popularitas lou han yang terus meningkat, harga ikan ini pun makin tinggi. Bayangkan, lou han yang bernama Coronation Link dibanderoli angka 1,2 miliar rupiah. Ikan keluaran Meng Akuarium, Malaysia itu unggul pada proporsional badan dan warna yang cerah. Plus bintik mutiara yang bertabur di tubuhnya itu nyaris sempurna.
Sementara itu, cerita Iskandar, farm Malaysia lainnya, Mermaid Explorer memiliki maskot lou han yang tak kalah istimewa. Lou han yang bernama Beautiful Lady With Bikini itu dihargai kurang lebih sama dengan keluaran Meng Akuarium.
”Ikan itu berwarna kuning dengan bintik hitam yang melebar dan memanjang dari insang ke pangkal ekor. Nah, yang membuat jadi makin istimewa pada corak hitam di dekat kepala seperti ada gambar wanita pakai bikini,” ujar Iskandar yang sudah melihat langsung siklid istimewa milik Mermaid itu. Rata-rata, harga lou han berumur dua bulan produksi Mermaid sekitar tiga juta rupiah.
Itu sebabnya, setelah menekuni lou han sebagai hobi, Iskandar berani melepas jabatan direktur keuangan sebuah perusahaan distribusi makanan. Pria kelahiran Jambi itu amat yakin prospek bisnis lou han sangat bagus di Indonesia. Tentunya keyakinan itu didasari fakta-fakta dari negeri tetangga tadi.
Hebatnya lagi, setiap hari rumah yang disulap jadi ruang pamer itu tak pernah sepi pembeli. ”Sejak pertama impor, penjualan ikan ini terus meningkat. Yang beli datang dari mana-mana. Bukan cuma dari Jawa saja, dari Jambi pun ada,” ucap lelaki yang mengenal lou han dari temannya, seorang eksportir di Singapura.
Magnet Kuat
Lou han memang bak magnet kuat. Ikan ini bisa bikin orang kepincut hingga banyak pehobi berusaha memiliki.
”Saya senang ikan ini gara-gara penasaran dengan corak di badannya itu. Kata teman-teman saya, coraknya itu bisa dibaca. Yang jelas nggak semua ikan hias punya keunikan seperti itu,” ungkap St. Adinata, pehobi lou han dari Solo. Belum lagi perpaduan warna yang ada di tubuh lou han, lelaki paruh baya ini makin tergila-gila. ”Warnanya seperti buatan manusia.”
Selain punya warna yang cerah, umumnya berwarna kuning atau merah, tubuh lou han seperti memiliki tebaran mutiara berupa totol metalik. ”Nah, kalo ditaruh di akuarium dengan pencahayaan tepat, lou han akan memancarkan cahaya dari bintik-bintik mutiara itu. Wah cantik sekali lah,” kata Adinata.
Awalnya, Adinata mengaku hanya mengoleksi burung saja. Namun setelah melihat keindahan lou han saat berjalan-jalan di Singapura, bapak tiga anak itu memutuskan untuk ”berburu” ikan hoki ini. ”Saya koleksi lou han memang baru tiga bulan.”
Meski tergolong ”pemain” baru, Adinata telah mengoleksi 18 lou han. Di antaranya, flower leopard. Ikan ini punya bintik-bintik mutiara yang sangat jelas. Alhasil ia kian betah berlama-lama menatap lou han kesayangannya itu.
Lou han yang baik, juga memiliki proporsional tubuh yang seimbang. Ada lou han yang bertubuh segi empat, atau bertubuh bulat seperti cakram. Dua-duanya jadi kegemaran para pehobi. ”Bentuk segi empat yang baik punya perbandingan ukuran lebar dan panjang 1 banding 1,5. Jika lebih pendek atau panjang, ikan itu termasuk jenis yang kurang bagus,” ujar Adinata. Tapi jenis lou han yang punya bentuk seperti cakram itu paling disukai, jarang dan unik.
Penentu lain, ukuran nongnong kepala atau tonjolan di kepala. Lou han yang punya nongnong besar pada bagian kepalanya, juga jadi incaran pehobi lokal. Menurut Nurdin, salah satu ”pemain” lou han di kawasan Jalan Sumenep, Jakarta Pusat, permintaan nongnong yang besar itu sebenarnya datang dari pehobi di Indonesia. ”Wah, sejauh yang saya tahu, di Malaysia atau Singapura lou han dengan jidat nongnong nggak terlalu ngetop.”
Cermat Saat Memilih
Bagi pemula hobi ini, Iskandar selalu wanti-wanti dalam memilih. ”Mending pilih lou han yang berukuran kecil dulu. Apalagi buat pemula yang kantungnya pas-pasan.” Tapi dari situlah kendala menghadang. Sebab tak mudah untuk memilih lou han berkualitas baik saat masih kecil. Apalagi jika pedangangnya nakal dan memberi kita lou han palsu, seperti Cichlasoma synspilum, Cichlasoma trimaculatum, Cichlasoma muculicauda atau Cichlasoma festae.
Ikan-ikan itu sebetulnya masih ada hubungan darah dengan lou han. Mereka masih dalam satu genus, Cichlasoma. Tak aneh jika badan ikan itu bermotif walau hanya bercak hitam. Kepala juga sama dengan lou han. Konon jenis-jenis itu sebagai silangan untuk menghasilkan lou han.
Lou han-lou han palsu itu bisa menjebak karena tak sesuai harapan pehobi. Setelah berukuran 7 cm, motif di tubuh akan melebar, tipis dan semakin kabur. ”Jadi, kalau mau beli lebih baik pilih yang sudah berukuran di atas tujuh cm. Saat itu, kecantikan lou han sudah mulai terlihat. Atau beli saja pada penyedia yang sudah terpercaya,” tutur Iskandar.
Dari segi perawatan, tak ada yang sulit untuk memelihara ikan yang mudah beradaptasi ini. Ikan ini tak memerlukan akuarium yang berukuran besar. Biasanya, ukuran akuarium disesuaikan dengan panjang tubuh si lou han. Contohnya, untuk lou han berukuran 40 – 50 cm bisa digunakan akuarium dengan ukuran 200 x 170 x 80 cm.
Agar terlihat makin cantik, di dalam akuarium bisa dibuatkan diorama. Mulai dari batu-batuan, pasir, kerikil, pajangan hingga gambar belakang dinding akuarium. Lengkap dengan filter, aerator, alat penyifon air dan lampu flourescence atau ultra violet.
Anda juga harus memperhatikan penggantian air. Meski tak menuntut penggantian setiap hari, namun air yang kotor bisa membuat tubuh ikan terkena jamur. ”Kalau airnya jarang diganti, sirip, insang dan mata lou han akan timbul bintik-bintik putih,” ujar Inna. Itu sebabnya ia menganjurkan untuk membubuhi sedikit garam dalam air akuarium.
Soal makanan, perhatikan umur si ikan. Saat berusia anakan, lou han cukup diberi cacing darah (blood worm), cacing sutra (tubifex worm), cuk (jentik nyamuk) dan kutu air. Setelah dewasa, lou han bisa diberi makanan yang agak besar, seperti cacing tanah, ikan cere dan udang hidup.
Pemberian udang bisa diselang-seling dengan tanah dan pelet (pakan buatan). Udang dan pelet itu bisa menambah cerah warna lou han.
Comments : No Comments »
Tags : Binatang Peliharaan, Hoki, Ikan, Lou han, Negeri Timur
Categories : Binatang Peliharaan
Tips Merawat Arwana dalam Akuarium
9 05 2008Kelalaian adalah sumber malapetaka bagi penggemar. Sekali saja lalai tidak mengontrol aerator akuarium, bisa-bisa arwana mati. Apalagi ceroboh, tentu lebih fatal akibatnya. Maka bagi penggemar yang sungguh-sungguh mencintai arwana, pastilah memperhatikan seluk-beluk di sekitar perawatan. Harapannya, agar arwana dalam akuarium bisa tampil anggun dan asri. Lantas apa yang harus dilakukan?
1. Perhatikan peralatan aquarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi ikan arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.
Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.
Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.
Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.
Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80×40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.
2. Rajin melakukan perawatan akuarium
Mau tak mau jika Anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. Sebab déngan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.
Pemberian makanan
Menu utama arwana dalam akuarium adalah kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi déngan makanan lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.
Pengontrolan & pergantian air
Setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan pH air. Adapun suhu air ideal bagi ikan arwana sekitar 25-27 derajat Celcius. Andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater hingga suhu air sesuai kebutuhan. Sedangkan pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. Andaikata pH terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium. Selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium déngan Malachite green, déngan frekuensi 3 minggu sekali.
Dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
3. Penataan interior akuarium
Kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.
Tanaman air
Mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. Ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.
Pasir batuan
Pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. Sebaiknya digunakan pasir sungai, yang masih bercampur dengan humus. Di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-karangan. Ukuran batu idéal berdia meter 3 mm. Batuan tersebut memiliki berbagai corak dan warna yang beragam namun tetap indah.
Comments : No Comments »
Tags : Arwana, Binatang Peliharaan, Ikan, Tips
Categories : Binatang Peliharaan
Tips untuk Mengenali Ikan Jenis Marlin
9 05 2008
Pemancing itu mendambakan sekali bisa dapat marlin. Menurut para pemancing kawakan, marlin itu hebat fight-nya. Jenis ikan ini juga cantik sekali. ”Kalau terpancing, dia melompat ke atas permukaan 10 sampai 20 meter. Pemancing bisa melihat ”musuh” di depannya itu. Ini sebuah pesona yang hanya bisa dinikmati sedikit orang,” ujar Dadi Kartahadimadja, yang pernah mendapat marlin seberat 300 kg namun lepas, ketika mengikuti turnamen di Manado. |
| |
|
Marlin Hitam
Ikan ini yang terdapat di Samudra Hindia dan menjadi buruan dalam kegiatan hobi olahraga memancing di Pelabuhan Ratu. Selain di situ juga terdapat di Samudra Pasifik. Berada pada air dengan suhu 21-30 derajat Celcius dan jarang dijumpai di perairan dingin.
Ikan ini dapat dengan cepat diidentifikasi karena ini satu-satunya marlin yang memiliki sirip punggung yang kaku. Sirip ini tidak bisa dilipat ke badannya. Garis punggungnya jarang sekali tampak jelas pada ikan dewasa. Punggungnya berwarna biru tua yang langsung berubah warna menjadi putih pada garis punggung. Jika sedang melompat atau sedang makan maka akan terlihat garis biru yang samar di sisinya. Makanannya terdiri dari sotong, makarel, bonito, ikan terbang.
Marlin hitam memiliki tenaga, ukuran dan ketangguhan yang menjadi tantangan pemancing. Ikan ini dikenal dengan kecepatan renangnya dan diikuti gerak menyelam yang dalam. Ikan terbesar yang pernah ditangkap beratnya mencapai 700 kilogram, sekitar lima kali berat marlin umumnya, di Cabo Blanco, Peru pada 4 Agustus 1953.
Marlin Biru
Ikan marlin biru terbesar yang pernah ditangkap beratnya 637 kilogram di Vitoria, Brazil 29 Februari 1992. Ikan ini hidup pada perairan hangat. Ikan ini tidak seperti marlin hitam dijumpai juga di Samudra Atlantik berada pada kawasan tropik dari samudra itu. Ikan ini tidak terdapat di kawasan perairan Pelabuhan Ratu.
Ciri ikan ini adalah sirip pektoralnya tidak pernah kaku, bahkan ketika telah mati masih bisa dilipat ke dalam tubuhnya. Sirip dorsalnya tinggi dan tajam, tingginya lebih dari lebarnya tubuh ikan. Sirip ekornya besar dan berujung tajam.
Ikan jenis ini termasuk petarung agresif yang kerap kali melompat ke udara, seakan-akan tidak kenal lelah. Mereka berenang dengan cepat dan kuat.
Marlin Putih
Biasanya berat maksimum ikan dewasa jantan hanya 90 kilogram. Sedangkan yang betina sebagaimana ikan-ikan jenis ini bisa tumbuh menjadi raksasa. Ikan terbesar yang pernah ditangkap beratnya hanya sekitar 82,3 kilogram yang juga didapat di Vitoria, Brasil pada 8 Desember 1979.
Ikan ini tersebar di Samudra Atlantik, Teluk Meksiko dan Laut Karibia serta juga di Laut Tengah di Eropa. Ikan ini bisa bermigrasi ke perairan tropis. Dan kerap berada dekat dengan pantai.
Ciri yang paling menonjol adalah sirip dorsal, pektoral dan ekornya berbentuk bulat bukan tajam. Sirip pektoralnya dapat dibengkokkan hingga rapat dengan tubuhnya. Garis sisinya sangat jelas. Warna ikan ini lebih mendekati warna hijau dibandingkan marlin lainnya.
Ikan Todak
Berat maksimum ikan ini mencapai 682 kilogram, dan yang terberat ditangkap di Iquique, Cili seberat 537 kilogram. Cucutnya paling panjang, lurus dan lebar. Hidup pada suhu 13 hingga 22 derajat Celcius. Ikan ini ditemukan di hampir semua perairan di permukaan bumi.
Ciri paling mudah adalah sungut tajam yang menyerupai pedang. Pedang ini digunakan untuk bertahan atau membunuh, menyerang mangsanya. Makannya seperti marlin lainnya berupa sotong, lumba-lumba, dan makarel.
Punggungnya bisa berwarna coklat tua, perunggu, ungu metalik, biru keabu-abuan atau hitam sama sekali. Sisinya bisa gelap, dan bagian bawahnya putih.
Ikan ini mudah takut oleh kedatangan kapal dan tingkahnya tidak menentu walau jarang sekali mereka menyerang kapal. Sungutnya kerap digunakan untuk memotong tali pancing.
Kini populasi marlin jauh berkurang. Jumlah ini tergantung pada si pemancing. Jika dia baru pertama kali dapat marlin, dia ingin berfoto dengan hasil tangkapannya. Untuk ini tentunya tidak akan dilepas karena harus dibawa ke pelabuhan. Sebetulnya yang paling membuat populasinya turun drastis, menurut Dadi, adalah commercial fishing, atau tertangkap jala. ”Ikan marlin memang enak. Dia merupakan perpaduan antara daging tuna dan tenggiri. Steaknya kan terkenal sekali.”
Comments : No Comments »
Tags : Binatang Peliharaan, Ikan, Marlin, Tips
Categories : Binatang Peliharaan
Memelihara Anjing Mini
9 05 2008
|
| JAKARTA – Anjing-anjing mini seperti chihuahua, peking, pudel, atau mini pincher tampilannya imut banget. Tak ada kesan seram atau pun galak. Malah orang yang suka anjing pasti merasa gemes jika melihatnya. Apalagi kalau menyalak, suaranya itu seperti anak anjing. Jadi, orang bukan takut tapi geregetan. Anjing mini bukan anjing kuntet karena penyakit. Tapi memang adanya begitu. Dan mengapa bisa terjadi? Jawaban yang paling gampang adalah pembiakan. |
| |
Kapan mereka hadir di dunia dan mengapa satu sama lain berbeda dari segi fisik? Kata pakar, mereka telah hadir di bumi sejak jutaan tahun yang lalu. Menurut para ahli, anjing berasal dari dua hewan liar yang dalam banyak hal mirip satu sama lain yakni, serigala dan jackal. Anjing pertama yang hidup, konon berasal dari jackal sebagai induknya dan serigala sebagai jantannya.
Sementara pakar lain menyebutkan bahwa anjing itu berasal dari satwa yang mirip serigala dan bukan berasal dari serigala murni. Ini akhir dari jawaban bahwa rupa-rupanya tak seorang pun tahu dari mana asal-usul anjing yang sesungguhnya.Yang kita tahu secara pasti bahwa ribuan tahun yang lalu manusia menjinakkan anjing liar dan membawanya ke rumah.
Di kala itu yang disebut rumah adalah sebuah gua-gua alam. Anjing ”bertugas” menjaga gua, dan berburu bersama tuannya. Bukti yang penting yakni ditemukannya di dalam gua pada zaman batu, tulang belulang manusia dan anjing terserak bersama. Menurut para ahli purbakala, itu terjadi pada masa prasejarah, persisnya periode sebelum sejarah yang tertulis dimulai. Kabarnya pertemuan antara manusia dan anjing ini terjadi di pertemuan dua benua Eropa dan Asia yang disebut benua Eurasia. Waktunya sekitar 12.000 sampai 14.000 tahun lalu.
Anjing-anjing merupakan hewan liar yang pertama dipelihara manusia. Binatang liar ini diduga kerap mendekati manusia untuk mendapatkan sisa buruannya. Manusia membiarkan saja binatang liar itu berada di perkemahan atau gua tempat tinggal mereka, karena binatang berkaki empat ini memperingati manusia bila ada yang mendekat. Begitu teori yang diajukan para ahli sejarah anjing.
Manusia pun memanfaatkan anjing-anjing ini untuk meringankan kehidupannya. Contohnya masa kini masih bisa dilihat di Alaska. Anjing-anjing dilatih untuk menarik kereta salju. Di peternakan Australia dan Selandia Baru anjing-anjing dilatih menggiring ternak.
Hasil Pembiakan
Selain itu manusia juga mengawinkan anjing-anjing. Hasil yang berubah membuat eksperimen ini terus berlanjut. Hasilnya, jika asal muasal anjing dari satu jenis atau dua hewan liar, sangat bervariasi. Anjing yang terkecil, Chihuahua beratnya ada yang tidak sampai satu kilogram. Sedangkan anjing yang terberat St Bernard atau dari turunan mastiff beratnya bisa mencapai hampir 70 kilogram.
Pembiakan selektif telah menghasilkan berbagai bentuk anjing. Ada yang telinganya tegak dan lainya bertelinga jatuh. Ada yang moncongnya monyong dan lainnya pesek luar biasa. Paling aneh mungkin daschund. Anjing ini masuk anjing mini. Bentuk badannya panjang dan kaki-kakinya sangat pendek sehingga tidak proporsional kelihatannya. Daschund dikembangkan di Jerman dan disebut sebagai anjing pemburu binatang pengerat yang hidup di terowongan dalam tanah. Daschund tingginya antar 18-25 centimeter dan beratnya 5,5 - 20 kilogram. Daschund yang mini beratnya tidak sampai 5 kilogram.
Hasil aneh lainnya adalah anjing Shar pei dari Cina. Anjing ini memiliki kerut-kerut kulit yang tebal hingga tampak seperti kain lusuh yang berjalan. Anjing-anjing seperti ini, termasuk anjing Dalmatian, anjing putih bertutul hitam yang populer lewat film anak-anak Hollywood, termasuk keturunan anjing yang sudah tidak menentu lagi. Jenis ini termasuk Bulldog dan Chow-chow.
SH/Tinnes Sanger Anjing pun perlu perawatan rambut. Apalagi jika jenisnya berbulu panjang, agar tidak kusut dan kulitnya bersih dari kutu. | Istimewa Anjing peking asli berbulu lebat. Bentuknya yang buntek, membuatnya menjadi lucu. | |||
Anjing dan Kita
Anjing mini jarang dibawa jalan oleh tuannya. Anjing ini sejak kecil tak terbiasa dirantai. Mungkin karena kecil dan dianggap tak berbahaya. Jadi jika dilepas di luar boleh jadi hilang. Risiko tertabrak kendaraan besar sekali. Makanya di perumahan elit, di mana anjing-anjing sering dijumpai, tak pernah terlihat jalan-jalan sore. Lazimnya mereka berada di balik pagar saja. Atau main-main di ruang tamu dan tempat tidur sekalian menemani bobo pemiliknya.
Cerita yang menarik adalah ketika manusia mulai menulis tentang pekerjaan yang ia lakukan, ia sering menyebut-nyebut nama anjing. Dalam sejarah Mesir Kuno, orang Mesir sering memakai anjing besar seperti greyhound untuk berburu binatang.
Sampai kini bahkan anjing greyhound selain digunakan sebagai anjing balap, juga untuk lambang perusahaan bus terbesar di Amerika Serikat. Gambar-gambar anjing banyak juga ditemukan di makam-makam Mesir kuno 5000 tahun yang lalu.
Atau orang-orang Indian melukis anjing di gerabah mereka ratusan tahun yang lalu. Kemudian juga orang Ethiopia kuno pun menghormati anjing sedemikian rupa, yang pada suatu waktu mereka memilih seekor anjing sebagai raja mereka. Gonggongan anjing yang mereka dengar, mereka terjemahkan bersama lalu mereka lakukan pekerjaan yang telah mereka simpulkan dari gonggongan anjing itu.
Warga Yunani dan Romawi kuno, menurut data, juga suka memakai anjing untuk berburu atau dijadikan binatang kesayangan. Di zaman Pertengahan bahkan para bangsawan memelihara sekelompok anjing buruan (a group of hound dogs) untuk berburu kijang dan musang. Di era kini pun banyak kisah tentang anjing yang tak terhitung banyaknya yang telah ditulis mengenai kegunaan, kecerdikan, kesetiaan dan kepahlawanannya.
Di kota besar dan desa yang penduduknya non Muslim banyak ditemukan anjing berbagai ukuran, bentuk dan warna. Ada lebih 200 ras anjing dan berbagai macam galur yang berbeda dibandingkan dengan hewan lain. Ini disebabkan karena kedekatannya dengan manusia dan orang membiarkan jumlah anjing meningkat.
Geligi Tajam
Semua anjing memiliki badan yang padat dan kaki yang langsing. Anjing berukuran besar atau kecil, menurut data, tetap mempunyai jumlah tulang yang sama. Tiap-tiap kaki depan mempunyai lima cakar sedangkan kaki belakang empat.
Anjing adalah karnivora yang berarti pemakan daging. Makanan utamanya daging namun bisa pula biji-bijian maupun sejumlah sayuran yang diolah demikian rupa hingga dapat diterima oleh anjing. Sekarang ini cukup banyak perusahaan makanan anjing dan hewan kesayangan lain yang menjualnya dalam kaleng. Menurut labelnya sudah pasti kandungan gizinya memenuhi syarat.
Anjing punya geligi yang sangat tajam yang bisa digunakan untuk mengoyak-ngoyak daging dengan gampangnya, dan beberapa geligi lain untuk mengunyah. Hampir semua anjing mempunyai telinga yang besar, karena itu pemilik anjing yang mempunyai anjing berdaun telinga besar kadang memotong kuping anjing tersebut ke dokter hewan agar terkesan bagus.
Buta Warna
Menurut pakar, anjing ternyata tak dapat membedakan warna. Yang tampak, begitu kata ahli, hanya hitam, putih dan abu-abu. Di kulitnya tak ada lubang-lubang untuk perspirasi seperti pada manusia. Oleh karena itu jika dia kepanasan lidahnya dijulurkan keluar untuk perspirasi sehingga bisa menurunkan panas badan.
Anjing betina bunting sekitar 62 hari dan sekali melahirkan bisa beberapa ekor anak anjing . Anjing menjadi dewasa pada umur dua tahun dan dapat mencapai 10 atau 12 tahun, bahkan ada pula yang lebih dari itu. Yang membuat mereka bisa berumur panjang bukan cuma unsur makanan, tapi perhatian dari tuannya yang wajar.
Makanan yang kelebihan lemak atau kekurangan lemak, tak baik bagi kesehatannya. Apalagi bagi anjing-anjing mini yang kebutuhan makanannya tak begitu banyak. Pemberian yang pas atau sesuai anjuran dalam label makanan kaleng, sebaiknya diikuti. Sebab, itu standar gizi berdasarkan penelitian. Janganlah karena terlalu disayang, tiap kali si imut merengek diberi makanan. Dijamin bukan jadi sehat tapi malah penyakitan.